Killing Me Slowly
Aku dan Malam Malam itu sudah cukup larut, tapi sekelumit fikiran membuatku belum juga terlelap. Seperti menunggu sesuatu, tapi entah apa. Yang aku rasa hanya, seolah seluruh lagu sendu terdengar seperti aku. Alunan nadanya seolah mengundang agar airmata tumpah. Aku berupaya membenturkan kenyataan bahwa harapan yang ada menjadi sedikit terkikis. Satu hal yang pasti aku rasa malam itu adalah ketakutan. Takut hal yang sama kembali terulang. Takut aku menjadi orang yang menyedihkan lagi ketika malam datang. Aku takut, sangat. Tapi aku tak kunjung menangis. Tidak, jangan lagi. Perihal jatuh cinta, barangkali aku memang bodoh. Atau barangkali juga buta serta gila ketika mulai menjatuhkan rasa pada seseorang. Seolah semuanya hanyalah kegelapan dan hanya ia sumber cahaya yang ada. Tapi, aku tak pernah menyesal ketika memutuskan menjatuhkan rasa meski tau bahwa tak selamanya bahagia yang ada. Walaupun yang datang bisa pergi, atau yang indah akan rapuh. Tapi rasanya aku gak akan membiarkan ci