Killing Me Slowly


Aku dan Malam


Malam itu sudah cukup larut, tapi sekelumit fikiran membuatku belum juga terlelap. Seperti menunggu sesuatu, tapi entah apa. Yang aku rasa hanya, seolah seluruh lagu sendu terdengar seperti aku. Alunan nadanya seolah mengundang agar airmata tumpah. 

Aku berupaya membenturkan kenyataan bahwa harapan yang ada menjadi sedikit terkikis. Satu hal yang pasti aku rasa malam itu adalah ketakutan. Takut hal yang sama kembali terulang. Takut aku menjadi orang yang menyedihkan lagi ketika malam datang.

Aku takut, sangat.

Tapi aku tak kunjung menangis.

Tidak, jangan lagi.


Perihal jatuh cinta, barangkali aku memang bodoh. Atau barangkali juga buta serta gila ketika mulai menjatuhkan rasa pada seseorang. Seolah semuanya hanyalah kegelapan dan hanya ia sumber cahaya yang ada. 

Tapi, aku tak pernah menyesal ketika memutuskan menjatuhkan rasa meski tau bahwa tak selamanya bahagia yang ada. Walaupun yang datang bisa pergi, atau yang indah akan rapuh. Tapi rasanya aku gak akan membiarkan cinta memaksaku untuk menjadi seorang pembenci.

Ada banyak hal yang bisa membuatku berfikir macam-macam ketika menjalani sebuah hubungan dengan seseorang. Tapi aku berusaha dengan baik untuk tidak membiarkan itu semua menelan habis diriku. Satu hal yang menenangkan pada malam berikutnya adalah, bahwa fakta ia masih menghubungiku dan masih berusaha agar segalanya kembali lagi seperti semula adalah hal yang menyenangkan.


"Maaf ya"

"Iyaa aku juga minta maaf"


Trust issue is killing me slowly

Tapi bertemu dengan seseorang yang menenangkan fikiran yang kadang suka berkeliaran seenaknya itu membuatku bersyukur sekali. Melihat ia yang dengan sabar meyakinkan bahwa segalanya hanya ada dalam fikiranku tanpa mengabaikan semua rasa sedih yang tiba-tiba aku rasa itu menjadi ketenangan sendiri untuk aku.

Orang yang selingkuh itu emang bisa aja minta maaf, kemudian putus dan cari yang baru. Tapi buat pihak yang diselingkuhin, efeknya seumur hidup (setidaknya itu yang aku rasakan). Gak pernah benar-benar baik-baik aja dengan itu semua. Apalagi kalau udah ketriggered. Memiliki trust issue ketika bertemu dengan orang baru.

Singkatnya,

Hidup mereka gak akan sama lagi ketika diselingkuhi. 


Tentang Kamu,

Sejak awal aku tau bahwa buat keluar dari lingkaran trauma ini emang gak akan mudah. Memulai untuk memupuk kembali rasa percaya sama orang lain itu gak gampang. Butuh waktu untuk pulih, butuh support juga dari orang terdekat. Cause I've different fears~

Tapi, terimakasih untuk kamu. 

Aku tau emang gak mudah dan aku sangat berterimakasih atas beragam bentuk pengertian yang kamu berikan, kesediaan membantuku agar pulih kembali. Komunikasi memang dibutuhkan dalam sebuah hubungan, terutama perihal segala hal yang dirasakan dalam hubungan. Terimakasih telah menjadi telinga, menjadi pendengar yang baik.

Aku ingin mencintaimu tanpa karena, 

sebagaimana kamu mencintaiku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Film : Dune Part 1 (2021) | Film Mewah

Belengguku