Merangkum 2021

 


Menulis ini, berarti aku harus membuka sedikit cerita yang terjadi selama 2021, yang sejujurnya begitu kelam tapi aku bersyukur masih ada bahagianya.

Hari itu, hari kesebelas diawal tahun. Dan aku meruntuhkan segala harapku padanya. Seseorang yang kukira cukup baik untukku. Aku ingat hari itu adalah awal mula dari diriku yang berusaha keluar dari 'zona nyaman' hubungan ini.

Hari itu aku sadar, bahwa tahun ini, aku tak lagi harus menunggu lama untuk sebuah pertemuan yang bahkan pada tahun sebelumnya tak pernah diwujudkan. Aku mengawali awal tahun ini, tanpa harus lagi mempersiapkan diri untuk menyambut hangat kedatangan masing-masing sebab hal itu takkan pernah tiba.

Aku bukannya menyerah, hanya saja tahun sebelumnya yang tak singkat telah aku habiskan untuk menanti sebuah pertemuan yang ternyata hanya aku yang semangat menantinya. Aku akui, aku memang bodoh kala itu. Tapi bagi kebanyakan orang, hal ini rasanya wajar untuk dilakukan. Esok hari, aku tak lagi perlu menunggunya untuk datang menemui aku.

Aku memang si pendengar yang setia pada si bisu. Yang menunggunya sampai akal sehat tak lagi berlaku.

Hari-hari berikutnya, selama beberapa bulan aku jalani dengan cukup sulit. Keengganan untuk hidup (yang kemudian aku syukuri saat ini karena masih mampu bertahan).

2021 ku sakit. Banyak luka yang tak pernah diceritakan pada orang lain, meski sebenarnya tak cukup mampu juga aku tahan sendirian.

Tapi, ada banyak juga hal-hal hebat yang kulalui, yang memberiku banyak pelajaran berharga. Orang bilang, pengalaman adalah guru yang paling berharga, bukan?

Menjalani Praktek Kerja Lapangan dalam kondisi pandemi, dimana banyak pasien yang terpapar virus. Mengerjakan tugas akhir kuliah yang sejujurnya cukup melelahkan fisik maupun mental hahaha tapi lagi-lagi aku bersyukur karena mampu melaluinya dengan baik. Meski ada satu atau dua hal yang berjalan tidak seperti yang aku mau, tapi aku tau selama semuanya masih dalam kehendak-Nya maka aku akan mampu melaluinya.

Salah satu hal membahagiakan barangkali adalah bertemu denganmu, disela-sela belenggu rasa sakit yang mencekik. Kamu bukan penyembuh, sebab hanya aku yang mampu menyembuhkan lukaku sendiri. Tapi bersamamu, aku menjadi sedikit lebih kuat menjalani segalanya.

Terimakasih banyak,
Teruntuk yang pergi dan yang datang
Teruntuk senyum dan tangisan

2021 bukan tahun terbaik,
Tapi aku senang masih menemukan hal baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Film : Dune Part 1 (2021) | Film Mewah

Killing Me Slowly

Belengguku