Tentang April



Maretku hancur dalam setiap kepingan kenangan yang mengarah kepadanya. Sebab bulan itu memang miliknya. Segalanya berpusat kepadanya. 

Tapi semoga April tidak sekelam maret atau tak sesendu April tahun lalu yang rasanya kesedihan tak kunjung menemukan bahagia.

Semoga.

Semoga tak ada hujan pada mata yang indah, tak ada kebencian pada diri sendiri, dan semoga segalanya lebih baik lagi.

—April 2021

————————————————

Aku ingat, kala tulisan itu dibuat aku masih seorang sendu yang keadaan seolah enggan menunjukkan kapan ada hari bahagia untukku. Pun malam sudah nampak enggan menemani tenggelam dalam belenggu.

I feel too bad for myself.

2021 itu tahun yang berat. 

I lost myself.

Fikiranku kacau ditambah beban semester akhir yang rasanya sulit pula untuk diabaikan. Tapi siapa sangka, kalau April lalu aku bertemu dengan seseorang yang ternyata menjadi tempat keluh berkisah.Siapa sangka bertemu dengannya membuat kewarasanku tetap terjaga.

Banyak hal baik datang,

Setidaknya, aku menyisihkan sejenak keinginan untuk menyudahi segalanya. Meski aku tau itu salah besar. But, how can y'all still thinking about other things when you are at the peak of your pain?

Having trust issues is tired, killing me slowly. And those who don't experience will not understand. Sometimes I wish to become a robot; no emotions, no pain.

Dan akhirnya, I choose people who are good for my mental health. It's you. It's always been you. Thank you for loving me even though i’m feels worthless.

Komentar

  1. Kamu mencintai kakek ku, dan aku sungguh menyayangi kamu.

    Gombalan habib

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Film : Dune Part 1 (2021) | Film Mewah

Killing Me Slowly

Belengguku